Mengapa banyak beredar ijazah palsu?
Peredaran ijazah palsu - Ada banyak kepalsuan di negara kita ini. makanan palsu, uang palsu dan bahkan kini makin panas yaitu dokumen palsu. Ijazah palsu dan parktek jual beli ijazah sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan diseluruh dunia.
Ini adalah kebrobrokan yang fantastis dan begitu susah untuk diberantas seperti halnya pada kasus korupsi dan narkoba disunia. Adapun Praktek beli ijazah ini berkembang tidak lain dan tidak bukan yaitu diikuti oleh peluang dan jumlah permintaan dari para manusia yang ingin nembak gelar dan meminta pembuatan ijazah kilat.
![]() |
Gambar Contoh, Ijazah Palsu |
Fakta Kegagalan Sitem Ijazah Palsu
Kritikan ini berasal dari postingan jejen (jejen.lec.uinjkt.ac.id/home-1/jualbeliijazah) yang menurut kami penuh dengan opini positif dan patut untuk kita baca terkait dengan peredaran ijazah palsu di indonesia. Fenomena ijasah palsu merupakan tanda adanya disparitas standar pendidikan antara perguruan tinggi negeri dan swasta. Orang harus banyak berjuang untuk mendapatkan gelar tertentu, sementara ada yang dengan mudah mendapatkan gelar sarjana, magister atau bahkan doktor tanpa "berkeringat". Mereka hanya memiliki dua modal: uang dan kegilaan. Perbedaan yang mencolok antara PT asli dan palsu adalah kualitas tugas kuliah dan tesisnya, baik itu tesis, disertasi atau tesis. Banyak PT yang secara sadar merencanakan studi pascasarjana kurang dari empat tahun dan bertemu kurang dari 1 kali, sehingga jumlah peminatnya terus bertambah. Bahkan keaslian dan kualitas tesis tidak dianggap serius. Proses verifikasi tesis berlangsung dalam waktu singkat. Hal yang sama berlaku untuk tesis dan disertasi. Sehingga masyarakat cenderung memilih kampus yang mudah lulus dan terjangkau. Bukan mencari kampus dengan fakultas dan perkuliahan yang berkualitas. Orientasi adalah gelar, bukan ilmu. Pragmatisme publik seperti itu jelas salah. Singkatnya, ini adalah gelar gila, bukan pengetahuan gila. Oh ya, simak juga informasi mengenai: Ijazah Asli Vs Ijazah Palsu
Sebab dan Akibat Ijazah Palsu
Peredaan ijasah palsu yang kian meningkat merupakan tanda adanya disparitas standar pendidikan antara univesitas atau kampus di Indonesia. Mahasiswa dituntut berjuang ekstra keras hanya untuk mendapatkan gelar tertentu, sementara ada yang dengan mudah mendapatkan gelar sarjana (s1), magister S2 atau bahkan doktor tanpa "susah-susah". Mereka hanya mengandalkan harta dan tekat untuk melawan hukum yang ada.
Ada banyak Perbedaan antara kampus asli dan palsu, yaitu terletak pada kualitas tugas kuliah dan tesisnya, baik itu tesis maupun disertasi. Banyak kampus yang secara sadar merencanakan studi pascasarjana kurang dari empat tahun dan bertemu kurang dari 1 kali saja, sehingga jumlah peminatnya terus bertambah. Bahkan keaslian dan kualitas tesis tidak dianggap serius. Proses verifikasi tesis berlangsung dalam waktu singkat. Hal yang sama berlaku untuk tesis dan disertasi. Sehingga masyarakat cenderung memilih kampus yang mudah lulus dan terjangkau. Bukan mencari kampus dengan fakultas dan perkuliahan yang berkualitas. Orientasi adalah gelar, bukan ilmu. Pragmatisme publik seperti itu jelas salah.
Singkatnya, ini adalah hal yang sungguh parah, bukan pengetahuan atau keterampilan yang memukau. Jual beli ijazah palsu menjadi semakin umum dijaman ini, yang menunjukkan bahwa masyarakat kita sedang beralih kepada kebobrokan yang semakin dalam saja.
Sedangkan dalam perkara ini para pembuat ijazah palsu tidak punya motif lain selain ingin meraup keuntungan dari para pembeli dokumen. Kehadiran dan kesalahan mereka relatif mudah dideteksi. Mereka menjual ijazah kepada mereka yang tidak kuliah di universitas tertentu. Kecuali, mereka bekerja dengan kampus yang kejam.
Namun, ada cara lain untuk menjual dan membeli sertifikat ini, yaitu manajer, dosen atau kelompok anggota Kampus atau secara individual "menjual" ijazah kepada mahasiswa, mempersingkat waktu belajar dan/atau mengurangi pertemuan kuliah. Pembukaan kelas jarak jauh sangat terbuka untuk praktik jual beli ijazah. Bahkan, kampus memberikan sertifikat kepada mereka yang tidak kuliah sama sekali. Bahkan, pemerintah telah menutup banyak kampus untuk jual beli gelar.
Terakit: Kampus Indonesia Yang Bisa Beli Ijazah
Ternyata, pencucian uang tidak mengenal status pendidikan. Dari orang-orang tanpa gelar sarjana hingga komunitas perguruan tinggi dengan dokter dan profesor yang menjual buku pascasarjana untuk mendapatkan uang. Seseorang mendapat kesan bahwa mereka seperti pahlawan yang membantu banyak orang lemah untuk mendapatkan gelar di berbagai bidang minat. Padahal yang terjadi adalah dekadensi moral akademik dan pemusnahan spiritual generasi muda oleh para guru itu sendiri. Guru yang jujur berpartisipasi dalam penciptaan generasi muda itu sendiri rapuh. Mereka sudah tidak bisa dipercaya lagi karena integritasnya sudah terbeli. Bayangkan hal ini terjadi, sebagai seorang dosen mungkin melakukan tesisnya. Belakangan dia mencobanya juga.
Artikel ijazah dot online kali ini berfokus pada "Mengapa banyak beredar ijazah palsu?" dan artikel ini diterbitkan dalam topik khusus dengan konten penjelasan: Praktek beli ijazah ini berkembang karena diikuti oleh peluang dan jumlah permintaan dari para manusia yang ingin nembak gelar ijazah secara singkat